Posted in Selarik Sajak

Harusnya Tak Begini

Harusnya tak bergini
Semuanya sunyi
Tiada panji-panji
Pun pengingat diri

Harusnya tak begini
Kau simpan dendam yang pahit
Lalu Kau tuangkan pada gelas-gelas asa ku
Yang telah ku isi dengan air harapan nan suci
Hingga membuatnya lusuh
Menjadikannya racun yang harus kutelan pahitnya

Pun harusnya tak begini
Kau luapkan sepimu padaku
Hingga aku tenggelam
Dalam palung ke-putus-asa-an

Harusnya tak begini
Dan memang seharusnya tak begini
Harusnya tak kutulis puisi ini
Karena memang harusnya tak begini.

 

Yogya, 2016

Author:

Seorang pemuda biasa, pencinta puisi dan senja. Penikmat coklat yang sedang belajar memahami hakikat hidup dan kehidupan.

3 thoughts on “Harusnya Tak Begini

Mari Berbagi Pemikiran :)